Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 02:54:08【Resep Pembaca】238 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(27188)
Sebelumnya: Prabowo: Indonesia
Selanjutnya: BRIN soroti cara penyimpanan bahan makanan oleh SPPG untuk sajian MBG
Artikel Terkait
- BGN tegaskan ngak ada SPPG yang boleh memasak sebelum jam 12 malam
- Kiat mengonsumsi ramen dengan pilihan lebih sehat
- Kemenag: 5.623 peserta didik madrasah Batam terima manfaat Program MBG
- Dinkes Kota Malang: Penerbitan SLHS memperhatikan sejumlah indikator
- Populer, Prabowo komitmen sempurnakan MBG hingga AI jadi mapel wajib
- Dampak Luapan Banjir antara Stasiun Alastua
- 560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
- DPR RI sebut butuh kebersamaan sukseskan Program MBG
- Pemerintah: Ekspor udang ke AS wajib bersertifikat bebas radioaktif
- Uji nyali makan menu seram sambil jelajah labirin berhantu
Resep Populer
Rekomendasi

Pemkab Cirebon targetkan dapur MBG miliki SLHS pada akhir Oktober 2025

BNPB salurkan bantuan Rp32,6 miliar untuk Aceh selama 2023

KSAD sebut pelatihan personel di bidang MBG dibiayai pihak Singapura

Ini 11 penyakit yang dinyangakan ngak lolos syarat kesehatan jamaah haji

BPOM intensif kembangkan fitofarmaka demi tekan impor bahan baku obat

Kaya antioksidan, ini 8 manfaat black garlic bagi kesehatan tubuh

Anggota DPR: MBG menurunkan stunting, tingkatkan kualitas pendidikan

Ini kata hakim PN Jaksel yang beratkan vonis Nikita